Labu memang bukan dikenal sebagai jenis buah seperti halnya jeruk, pisang, durian, dsb, tapi tak ada salahnya kita ulas disini karena kehebatan kandungan nutrisinya yang tak kalah dengan jenis buah-buahan tadi. Labu kuning adalah makanan yang sangat padat nutrisi, didalamnya penuh sesak dengan vitamin dan mineral namun rendah kalori. Ada banyak cara kreatif untuk mengolah labu kuning untuk diet Anda, termasuk sebagai makanan penutup, sup, salad, hingga bisa menjadi pengganti mentega.
Kandungan Nutrisi Labu
Menurut USDA, satu cangkir labu direbus tanpa garam mengandung 49 kalori, 1,76 gram protein, 0,17 gram lemak, 0 gram kolesterol dan 12 gram karbohidrat (termasuk 2,7 gram serat dan 5,1 gram gula).
Mengkonsumsi satu cangkir labu akan memberikan anda lebih dari 100% kebutuhan Anda akan vitamin A, 20% untuk vitamin C, 10% lebih untuk vitamin E, riboflavin, kalium, tembaga dan mangan. Sementara itu sekitar 5 % untuk thiamin, B-6, folat, asam pantotenat, niasin, zat besi, magnesium, dan fosfor.
Mengolah sendiri labu segar akan memberikan manfaat paling banyak bagi kesehatan. Pastikan untuk menghindari labu olahan kaleng yang telah ditambahkan gula, sirup, dan lain lain.
Manfaat mengkonsumsi labu untuk diet dan kesehatan
Mengkonsumsi semua jenis buah-buahan dan sayuran telah dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai kondisi kesehatan berkaitan dengan gaya hidup. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan nabati seperti labu menurunkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung dan mempromosikan kulit sehat dan rambut, meningkatkan energi, dan berat badan lebih rendah.
Labu adalah salah satu sumber betakaroten yang paling terkenal, yaitu jenis antioksidan kuat yang memberikan oranye pada buah-buahan dan sayuran berwarna cerah dan yang akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Mengkonsumsi makanan yang kaya beta-karoten bisa mengurangi risiko untuk mengembangkan jenis kanker tertentu, menawarkan perlindungan terhadap asma dan penyakit jantung, dan menunda penuaan dan degenerasi tubuh.
Menjaga tingkat Tekanan darah
Makan labu adalah baik untuk jantung! Serat, kalium dan vitamin C dalam labu mendukung kesehatan jantung. Mengkonsumsi kalium yang cukup hampir sama pentingnya dengan menurunkan asupan natrium untuk pengobatan hipertensi (tekanan darah tinggi). Makanan lain yang tinggi kalium termasuk buah melon, buah nanas, tomat, jeruk, sayur bayam dan buah pisang. Peningkatan asupan kalium juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke, perlindungan terhadap kehilangan massa otot, pelestarian kepadatan mineral tulang dan penurunan pembentukan batu ginjal
Mencegah Kanker
Salah satu jenis kanker yang manfaat positif dari diet kaya beta-karoten, menurut penelitian yang dilakukan oleh departemen kesehatan Harvard School adalah kanker prostat. Beta-karoten juga telah ditunjukkan memiliki hubungan terbalik dengan perkembangan kanker usus besar di Jepang.
Kesehatan mata
Antioksidan vitamin C, vitamin E dan beta-karoten (semuanya ada pada labu kuning) telah menunjukkan mendukung kesehatan mata dan mencegah kerusakan degeneratif. Asupan tinggi dari semua jenis buah-buahan (3 porsi atau lebih per hari) juga telah terbukti menurunkan risiko dan pengembangan degenerasi makula terkait usia.
Meningkatkan Kesuburan
Untuk wanita dalam usia subur, mengkonsumsi lebih banyak zat besi dari sumber tumbuhan seperti bayam, kacang-kacangan, labu, tomat, dan bit mempromosikan kesuburan, menurut Harvard Medical School Harvard Health Publications. Vitamin A dalam labu (beta-karoten kemudian dikonversi menjadi vitamin A dalam tubuh) juga penting selama kehamilan dan menyusui untuk sintesis hormon.
Baca Juga: Cara Memutihkan Kulit
Kekebalan tubuh
Makanan nabati seperti labu yang tinggi dua jenis vitamin yaitu vitamin C dan beta-karoten adalah kombinasi kuat yang menawarkan meningkatkan kekebalan tubuh.
Bagaimana cara mendapatkan labu untuk diet harian?
Meskipun banyak jenis labu, dapatkan varietas labu kuning manis baik untuk kue maupun untuk memasak. Pilihlah yang benar-benar sudah tua, karena selain lebih manis juga lebih tinggi beta-karoten.