Zaman semakin berkembang dan pengobatan alternatif pun semakin maju. Bermacam-macam cara atau bahan obat-obatan yang tidak lazim pun nekad ditenggak oleh seorang pasien demi mendapatkan kesehatannya kembali. Dari sekian banyak pengobatan alternatif yang populer, salah satunya ialah semut Jepang. Namun, apakah Anda tahu apa itu semut Jepang dan apakah memang benar ada khasiat semut Jepang menurut dokter? Nah, lewat artikel ini Anda akan kami ajak untuk menelusuri asal usul serangga berwarna hitam kecil ini dan kaitannya dengan kesehatan.
Asal Usul Semut Jepang
Hingga artikel ini dimuat, penulis belum menemukan satu pun sumber terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya mengenai asal usul semut Jepang ini. Dari beberapa sumber dan ‘penuturan’ penjual online, penulis secara umum menemukan bahwa masyarakat awam menyebutnya sebagai semut Jepang hanya untuk mempermudah mengingatnya. Sebagian lagi berpendapat bahwa semut ini memang berasal dari negeri matahari terbit yang dalam bahasa aslinya disebut sebagai semut ari (kesetiaan) dan termasuk ke dalam marga Tenebrio dan Tribolium serta ordo Coleoptera.
Bahkan, salah satu penjual juga tidak berani menjamin bahwa serangga kecil ini memang berasal dari sana karena saat ia melakukan penelusuran di pusat data Jepang mengenai semut, jenis ini tidak ditemukan. Ia pun secara jujur menyebutkan bahwa ia mendapatkan semut Jepang ini dari saudaranya yang berada di wilayah paling timur negara Indonesia, Papua. Meski tidak jelas asal usulnya, setidaknya ada beberapa ciri-ciri umum yang dimiliki oleh semut Jepang, yaitu:
- Bentuknya mirip dengan kutu beras yang berbadan keras
- Berkaki enam dan memiliki sepasang antena
- Melalui 4 fase dari telur hingga menjadi serangga dewasa
- Tidak bisa terbang meskipun bersayap
- Hidup berkoloni
- Cepat bereproduksi
- Bukan jenis hewan kanibal atau pemakan sesama
Sebagian masyarakat juga mempertanyakan perbedaan jelas antara semut Jepang ini dan ulat Hongkong. Dalam artikel tersebut, penjual menyebutkan bahwa perbedaan jelas kedua serangga ini dapat terlihat dari fase saat masih menjadi ulat; semut Jepang tidak pernah mengalami peristiwa ganti kulit atau istilah kerennya moulting, sementara untuk ulat Hongkong akan mengalaminya sekitar 10 kali hingga menjadi dewasa.
Khasiat Semut Jepang
Walaupun khasiat semut Jepang menurut dokter masih dipertanyakan, tetapi dari pengalaman atau testimoni para pasien yang mencoba menggunakan terapi ini mengaku mendapatkan perubahan yang cukup signifikan. Mereka yang mencoba pun mengidap penyakit bermacam-macam, mulai dari penyakit ringan semisal kelelahan yang berlebihan, hingga penyakit mematikan semisal jantung. Meski begitu, rata-rata mereka memberikan tanggapan yang positif. Nah, dari semua penuturan tersebut, berikut beberapa khasiat semut Jepang yang telah mereka rasakan:
- Meningkatkan imun/daya tahan tubuh
- Meningkatkan vitalitas
- Menormalkan kadar gula darah/diabetes
- Menurunkan tekanan darah dan kolesterol
- Mengobati penyakit asam urat, kencing manis, liver, ambien dan jantung
Efek Samping
Lantaran belum diketahui keabsahan khasiat semut Jepang menurut dokter, maka tentu saja ada beberapa pasien yang mengeluhkan terjadinya efek samping. Namun demikian, demi mendapatkan kesehatan mereka kembali, mereka tidak jera untuk mencoba serangga ini. Secara umum, efek samping yang mereka rasakan ini akibat dari dosis yang berlebihan atau melebihi angka normal. Maka wajar saja jika mereka merasakan hal-hal yang aneh karena segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, bukan? Nah, dari pembicaraan baik secara langsung bersama konsumen maupun di forum online, ada beberapa efek samping yang dapat dirangkum oleh salah satu penjual semut hitam ini, di antaranya:
1. Badan lemas
Salah satu saudara penjual tersebut merasakan bahwa badannya menjadi lemas akibat terlalu banyak mengkonsumsi serangga ini. Alsannya, ia berharap agar lekas sembuh dengan melebihi batasan wajar. Meski tidak disebutkan angka pastinya, tentu Anda harus dapat mengira-ngira sendiri berapa dosis yang tepat berdasarkan penyakit yang Anda derita. Viralhost
2. Kemaluan ngilu
Satu pasien menyebutkan bahwa kemaluannya terasa ngilu selama 2 hari setelah mengkonsumsi 12 ekor semut Jepang setiap hari.
3. Kadar hemoglobin anjlok
Pasien lainnya berkata bahwa kadar hemogoblin-nya anjlok hingga angka 5, padahal angka normal pada angka 12. Ini terjadi setelah ia menelan 15 kapsul setiap hari, padahal per kapsul berisi 5 ekor semut Jepang.
Meski asal usul semut ini masih belum jelas, akan tetapi sudah banyak pasien yang mengaku mendapatkan manfaatnya. Namun, kita juga harus meengkonsumsinya dengan dosis yang wajar agar tidak merasakan efek samping yang mungkin malah membahayakan. Dengan sedikit kejelian, kita pun mestinya dapat mengetahui perbedaan antara semut jepang dan ulat Hongkong dari ciri-ciri umumnya. Kesimpulannya, walau khasiat semut Jepang menurut dokter masih belum dibuktikan secara empirik, tetapi testimoni dari para pasien sekiranya cukup untuk dijadikan bukti.