Pura Besakih, sering disebut sebagai “Ibu Pura”, adalah kompleks pura Hindu terbesar di Bali, Indonesia, dan salah satu yang paling signifikan secara spiritual di kawasan itu. Sejarahnya yang kaya dan fungsinya yang beragam menjadikannya landmark penting dalam budaya dan keagamaan Bali.
Asal Usul dan Sejarah Pura Besakih
Sejarah Pura Besakih dapat ditelusuri kembali ke zaman pra-sejarah, di mana beberapa ahli percaya bahwa tempat ini telah menjadi situs keagamaan sejak 2.000 tahun yang lalu. Namun, struktur yang ada saat ini kebanyakan dibangun pada abad ke-14 selama pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Menurut kepercayaan setempat, konsep Pura Besakih dipercaya berawal dari wahyu yang diterima oleh Rsi Markandeya, seorang pendeta Hindu dari Jawa. Ia diberi tugas untuk mendirikan sebuah tempat suci di Bali yang kemudian menjadi Pura Besakih.
Struktur dan Arsitektur
Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang juga dianggap sebagai gunung suci. Kompleks ini terdiri dari lebih dari 80 pura individu, dengan Pura Penataran Agung menjadi pusatnya. Setiap pura memiliki fungsi dan keunikan tersendiri, mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan kepercayaan spiritual.
Arsitekturnya menampilkan gaya Bali klasik, dengan meru (pagoda bertingkat) dan pelinggih (altar) yang rumit. Penggunaan batu alam dan detail ukiran kayu menambah keindahan estetika kompleks ini.
Arti dan Fungsi
Pura Besakih memiliki signifikansi religius yang dalam di Bali. Ia tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat perayaan dan upacara keagamaan. Upacara yang paling terkenal adalah “Odalan”, yang diadakan setiap 210 hari, sesuai dengan kalender Bali Pawukon.
Pura ini juga berfungsi sebagai simbol dari kesatuan dan harmoni antara berbagai sekte Hindu di Bali. Ini mendorong toleransi dan kebersamaan antar umat beragama di pulau tersebut.
Peran Dalam Masyarakat Bali
Pura Besakih tidak hanya penting secara religius, tetapi juga kultural. Ia merupakan bagian integral dari identitas dan warisan Bali, menarik ribuan peziarah dan wisatawan setiap tahun. Peran ini menjadikan Pura Besakih sebagai simbol penting dari keanekaragaman dan kekayaan budaya Bali.
Kesimpulan
Sebagai simbol spiritualitas, kebudayaan, dan keindahan arsitektur, Pura Besakih memegang tempat yang sangat penting dalam hati masyarakat Bali dan pengunjung dari seluruh dunia. Sejarahnya yang panjang dan fungsinya yang beragam menjadikannya lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan waktu dan peradaban di pulau dewata.